Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu
mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan
datar ,sisi,tegak,miring, bahkan alur rodagigi.Mesin perkakas ini mengerjakan
atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau milling(cutter)
A.Teori dasar mesin Frais (milling machine)
Pada tahun 1940, otomatis dengan menggunakancams, seperti halnya screw mesin danpercekaman chuck otomatis, telah dikembangkandengan baik pada dekade ini. Dengan berakhirnyaperang dunia ke dua, banyak ide tambahanpengembangan mesin servo yang dapatdigunakan di udara. Beberapa ide dimana dalamwktu dekat menggabungkan antara teknologiyang timbul dari digital komputer merubah controlmesin tool sangat drastik. Pengembangan secararinci sangat maju pada setiap decade setelahperang dunia ke dua.Pada tahun 1950, pembuatan numerical control(NC) telah muncul.Pada tahun 1960 dan 1970, NC dikembangkanmenjadi CNC, penyimpanan data dan pemasukanmedia dikembangkan, computer processing powerdan kapasitas memori terus meningkat, danmesin-mesin NC dan CNC berangsur-angsurdirubah dari level perusahaan yang besar ke levelperusahaan yang medium (menengah).
Pengerjaan logam dalam
dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari pengerjaan
panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara mekanis.
Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk
pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga
dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya
adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin Frais atau biasa
juga disebut mesinMilling.
Mesin milling adalah mesin yang
paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas
yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar
maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk
menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan
permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan
pelumas berupa oli yang berguna untukpendingin mata milling agar
tidak cepat aus.
Proses milling adalah proses yang
menghasilkan chips (beram).Milling menghasilkan
permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan
kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.
Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar ,sisi,tegak,miring, bahkan alur rodagigi.Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau milling(cutter) . Dengan ini Suatu mesin perkakas yang mengerjakan benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros utama mesin dan benda kerja di hantarkan ke pisau tersebut,baik dalam arah Horizontal,Melintang,maupun Vertikal.
B. Jenis-jenis Mesin frais
Terdapat beberapa jenis mesin frais. Berdasarkan spindelnya mesin frais dibedakan atas:
1. Mesin frais vertikal,Merupakan mesin frais dengan foros utamasebagai pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi tegak.
Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar ,sisi,tegak,miring, bahkan alur rodagigi.Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau milling(cutter) . Dengan ini Suatu mesin perkakas yang mengerjakan benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros utama mesin dan benda kerja di hantarkan ke pisau tersebut,baik dalam arah Horizontal,Melintang,maupun Vertikal.
B. Jenis-jenis Mesin frais
Terdapat beberapa jenis mesin frais. Berdasarkan spindelnya mesin frais dibedakan atas:
1. Mesin frais vertikal,Merupakan mesin frais dengan foros utamasebagai pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi tegak.
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang
perkakas yang di konstruksi untuk pekerjaan yang sangat teliti.Penampilannya
mirip dengan mesin frais jenis datar.Perbedaan adalah bahwa meja kerjanya
dilengkapi gerak ke empat yang memungkinkan meja untuk berputar horizontal.
Gambar(a): Mesin fraiz vertikal
2. Mesin frais Horizontal, Merupakan mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada posisi mendatar.
Gambar(a): Mesin fraiz vertikal
2. Mesin frais Horizontal, Merupakan mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada posisi mendatar.
Gambar(b): Mesin fraiz Horizontal
3. Mesin frais universal Ini adalah
mesin produksi dari konstruksi yang kasar.Bangkunya ini adalah benda cor yang
kaku dan berat serta menyangga sebuah meja kerja yang hanya memiliki gerakan
longitudinal. Penyetelan vertikal di berikan dalam kepala spindel dan suatu
penyetelan lintang di buat dalam pena atau ram spindel.
Gambar(c) : Mesin frais Universal
C.Bagian-bagian Mesin Frais
Bagian—bagian
mesin frais dapat dilihat pada gambar di bawah ini yaitu :
A. Lengan untuk kedudukan
penyongkong obor
B. Penyongkong obor
C. Tunas untuk
mengerakan meja secara otomatis
D. Nok pembatas, untuk
membatasi jarak gerakan otomatis meja
E. Meja mesin, tempat
untuk memasang benda kerja dengan perlengkapan mesin
F. Engkol untuk
mengerakan meja dalam arah memanjang
G. Tuas untuk mengunci meja
H. Baut menyetel, untuk
menghilangkan getaran meja
I. Engkol
untuk menggerakan lutut dalam arah melintang.
J. Engkol
untuk menggerakan lutut dalam arah tegak
K. Tuas untuk mengunci meja
L. Tabung pendukung
dengan batang ulir, untuk mngatur tingginya meja
M. Lutut untuk kedudukan alas meja
N. Tuas untuk mnegunci sadel
O. Alas meja, tempat
kedudukan untuk meja
P. Tuas untuk
merubah kecepatan motor listrik
Q. Engkol meja
R. Tuas untuk
menentukan besarnya putaran spindel/pisau frais
S. Tuas untuk
mengatur angka-angka kecepatan spindel/pisau frais
T. Tiang, untuk
mengantar turun naiknya meja
U. Spindel, untuk memutarkan
arbor dan pisau frais
V. Tuas untuk menjalankan
spindle
D.Macam-Macam Pisau Frais
Ada bermacam-macam pisau pada mesin frais. Berikut
ini jenis pisau frais adalah:
1. Pisau silindris, pisau ini digunakan
untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat mengerjakan permukaan yang
lebar dan pekerjaan berat.
2. Pisau muka dan sisi, pisau ini
memiliki gigi potong di kedua sisinya. Digunakan untuk menghasilkan celah dan
ketika digunakan dalam pemasangan untuk menghasilkan permukaan rata, kotak,
hexagonal, dll. Untuk ukuran yang besar, gigi dibuat terpisah dan dimasukkan ke
dalam badan pisau. Keuntungan ini memungkinkan cutter dapat dicabut dan dipasang
jika mengalami kerusakan.
3. Slotting cutter, Pisau ini hanya
memilki gigi di bagian kelilingnya dan pisau ini digunakanuntuk pemotongan
celah dan alur pasak
4. Metal slitting saw, pisau ini
memiliki gigi hanya di bagian keliling saja atau memiliki gigi keduanya di
bagian keliling dan sisi sisinya. Digunakan untuk memotong kedalaman celah dan
untuk memotong panjang dari material. Ketipisan dari pisau bermacam -macam dari
1 mm – 5 mm dan ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya.
Hal ini untuk mencegah pisau dari terjepit dicelah.
5. Frais ujung, Frais ujung berukuran
dari berdiameter 4 mm sampai diameter 40 mm.
6. Shell end mill, Kelopak frais
ujung dibuat untuk disesuaikan dibor pendek yang dipasang di poros. Kelopak
frais ujung lebih murah untuk diganti daripada frais ujung padat/solid.
7. Frais muka, Pisau ini dibuat untuk
mengerjakan pemotongan berat dan juga digunakan untuk menghasilkan permukaan
yang datar. Ini lebih akurat daripada cylindrical slab mill/frais
slab silindris. Frais muka memiliki gigi di ujung muka dan kelilingnya. Panjang
dari gigi di kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.
8. Tee-slot cutter Pisau ini digunakan
untuk frais celah awal. Suatu celah atau alur harus dibuat pada
benda kerja sebelum pisau ini digunakan.
Pisau
frais
Beberapa bentuk pisau frais sesuai dengan
penggunaanya, antara lain:(a) Pisau mantel, (b) Pisau sudut tunggal dan sudut
ganda, (c) Pisau roda gigi, (d) Pisau alur, (e) Pisau sisi muka, (f) Pisau
gergaji, (g) Pisau alur T, (h) Pisau jari
(Gambar:
macam-macam pisau frais)
E. Alat dan Bahan
a. Milling machine (mesin
frais)
b. Jangka sorong / kaliper
c. Pahat alas
d. Kuas
e. Coolant (pendingin)
f. Palu plastik
g. Stopwatch
h. Mistar siku
i. Kikir
j. Kunci tanggem
b. Jangka sorong / kaliper
c. Pahat alas
d. Kuas
e. Coolant (pendingin)
f. Palu plastik
g. Stopwatch
h. Mistar siku
i. Kikir
j. Kunci tanggem
BAB
2
PERINSIF
KERJA MESIN FRAIS
A. Cara Kerja Mesin Frais (milling Machine)
Pengerjaan yang terjadi di mesin frais horizontal. Benda kerja dijepit di suatu ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meja mesin frais. Pemotongan dikerjakan oleh pemakanan benda kerja di bawah suatu pisau yang berputar. Pekerjaan yang terjadi mesin frais vertikal. Pergerakkan meja dan ke atas dan ke bawah dari spindel. Mesin frais vertikal dapat menghasilkan permukaan horizontal.
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
A. Cara Kerja Mesin Frais (milling Machine)
Pengerjaan yang terjadi di mesin frais horizontal. Benda kerja dijepit di suatu ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meja mesin frais. Pemotongan dikerjakan oleh pemakanan benda kerja di bawah suatu pisau yang berputar. Pekerjaan yang terjadi mesin frais vertikal. Pergerakkan meja dan ke atas dan ke bawah dari spindel. Mesin frais vertikal dapat menghasilkan permukaan horizontal.
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah
bagian dari sistem utama mesin millingyang bertugas untuk memegang
dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan
pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika
dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi
gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja,
hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai
kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
Adapun langkah-langkah sebelum melakukan pengefresan yaitu:
1. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja.
2. Mengukur benda kerja dengan menggunakan kaliper dan menghaluskan sedikit permukaannya dengan menggunakan kikir.
3. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja.
4. Menempatkan benda kerja yang akan difrais pada meja kerja.
5. Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakanan untuk masing–masing sisi. Saat pemakanan dilakukan, mata pahat dan benda kerja diberi pendingin, sehingga benda kerja tidak mengeluarkan asap ( benda kerja panas ).
6. Mengatur ketebalan pemakanan.
7. Mencatat waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan.
8. Mencatat keadaan akhir benda kerja.
Adapun langkah-langkah sebelum melakukan pengefresan yaitu:
1. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja.
2. Mengukur benda kerja dengan menggunakan kaliper dan menghaluskan sedikit permukaannya dengan menggunakan kikir.
3. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja.
4. Menempatkan benda kerja yang akan difrais pada meja kerja.
5. Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakanan untuk masing–masing sisi. Saat pemakanan dilakukan, mata pahat dan benda kerja diberi pendingin, sehingga benda kerja tidak mengeluarkan asap ( benda kerja panas ).
6. Mengatur ketebalan pemakanan.
7. Mencatat waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan.
8. Mencatat keadaan akhir benda kerja.
B.Jenis-jenis Pengerjaan Mesin Frais
1. Menfrais Datar
Pengerjaan yang dilakukan untuk membuat datar permukaan benda kerja.
Pengerjaan yang dilakukan untuk membuat datar permukaan benda kerja.
2. Menfrais Sudut
Pengerjaan yang dilakukan untuk membentuk sudut dengan kemiringan tertentu pada benda kerja.
Pengerjaan yang dilakukan untuk membentuk sudut dengan kemiringan tertentu pada benda kerja.
3. Menfrais Alur
Bentuk atau ukuran pisau frais yang digunakan untuk menfrais alur adalah tergantung dari bentuk alur itu, dalam hal ini kita dapat menggunakan segala alur.
Bentuk atau ukuran pisau frais yang digunakan untuk menfrais alur adalah tergantung dari bentuk alur itu, dalam hal ini kita dapat menggunakan segala alur.
4. Menfrais Alur T
Menfrais alur T adalah pengerjaan dasar menfrais untuk membentuk alur T atau langkah pertamanya yaitu benda kerja di jalankan dengan alur kemudian alur T nya digunakan frais alur T. cara kerjanya alur T digunakan frais dengan menfrais alur.
Menfrais alur T adalah pengerjaan dasar menfrais untuk membentuk alur T atau langkah pertamanya yaitu benda kerja di jalankan dengan alur kemudian alur T nya digunakan frais alur T. cara kerjanya alur T digunakan frais dengan menfrais alur.
5. Menfrais Ekor
Burung
Pengerjaan datar menfrais untuk membentuk alur atau celah ekor burung.Langkah pertamanya yaitu membentuk alur biasa dengan menggunakan frais alur kemudian digunakan dengn frais ekor burung, arah pengerjaan berlawanan arah dengan lontarannya.
Pengerjaan datar menfrais untuk membentuk alur atau celah ekor burung.Langkah pertamanya yaitu membentuk alur biasa dengan menggunakan frais alur kemudian digunakan dengn frais ekor burung, arah pengerjaan berlawanan arah dengan lontarannya.
C.TEKNIK PENGEFRAISAN
Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin
frais dan posisi alat potong (pisau frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan
hal tersebut ada dua macam teknik pengefraisan, yaitu:
- Pengefraisan
Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang
benda kerja. Teknik pengefraisan ini menggunakan mesin frais datar.
2. Pengefraisan
Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang
permukaan benda kerja. Pisau frais mempunyai mata potong sisi dan muka yang
keduanya dapat melakukan pemotongan secara bersamaan. Pengefraisan ini
menggunakan mesin frais tegak.
D.KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN
Keberhasilan
pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat potong
dan mesin. Kemampuan pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan
pemakanan.
Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan
sebagai panjangnya bram yang terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam
satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin
keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya.
Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan
potong menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai
diameter 100 mm maka satu putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314
mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila
pisau frais berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh
mata potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam
satu menit disebut juga dengan kecepatan potong (V). Maka:
Tabel
01 Harga Kecepatan Potong
Bahan
|
Bahan Pisau Frais
|
|||||
Baja Karbon
|
HSS
|
HSS Super
|
Stelit
|
Tantalum Karbit
|
Tngsten Karbid
|
|
Alumunium
Kuningan
Perunggu
Besi Tuang
Besi Tempa
Baja Karbon
Lunak
Sedang
Tinggi
|
83 – 66
13 – 26
10 – 20
10 – 14
12 – 16
10 – 15
10 – 14
|
166 – 332
24 – 58
21 – 44
10 – 16
16 – 26
10 – 16
24 – 34
20 – 30
16 – 26
10 – 16
|
20 – 34
14 – 24
10 – 16
26 – 42
24 – 34
20 – 30
14 – 24
|
267 – 498
50 – 64
34 – 54
16 – 24
30 – 44
20 – 30
14 – 20
38 – 50
|
50 – 84
44 – 64
34 – 50
|
332 – 664
116 – 200
64 – 142
42 – 64
84 – 108
50 – 64
94 – 164
84 – 124
|
Pemakanan
juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya adalah besarnya
pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais. Pemakanan mempengaruhi
gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya pemotongan dan tebalnya bram
juga menentukan proses pemotongan. Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :
Dimana :
f
= Besarnya pemakanan per menit
F = Besarnya pemakanan per mata pisau
T = Jumlah mata potong pisau
n = Jumlah putaran pisau per menit
F = Besarnya pemakanan per mata pisau
T = Jumlah mata potong pisau
n = Jumlah putaran pisau per menit
Tabel 02
Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata potong mm)
Jenis Pisau Frais
|
Jenis Bahan Benda
|
||||||
Alumunium
|
Kuningan
|
Perunggu
|
Baja Sedang
|
Baja Keras
|
Baja Campuran
|
Besi Tuang
|
|
Muka
Spiral
Sisi dan Muka
Jari
Bentuk
Gergaji
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,15
|
0,55
0,43
0,33
0,28
0,15
0,13
|
0,45
0,35
0,28
0,23
0,13
0,10
|
0,23
0,18
0,15
0,13
0,07
0,07
|
0,20
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
|
0,18
0,13
0,10
0,10
0,05
0,05
|
0,33
0,25
0,20
0,15
0,10
0,07
|
E.Gerakan dalam mesin milling
Pekerjaan dengan mesin milling harus
selalu mempunyai 3 gerakan kerja.
1. Gerakan Pemotongan
Sisi potong cutter yang dibuat
berbentuk bulat dan berputar dengan pusat sumbu utama.
2. Gerakan Pemakanan
Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan
dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan
Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman
pemakanan, dan pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi
potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan.
F.Perhitungan Dalam Mesin Frais
untuk membuat roda gigi dari bahan pinion. Dimana dari awal diameter lingkaran awal 70 mm, lalu dibuat roda gigi dengan jumlah alur sebanyak 15 buah, dengan modul sebesar 4.5, diameter tusuk sebesar 9 mm dan karakteristik kepala pembagi sebesar 40.
F.Perhitungan Dalam Mesin Frais
untuk membuat roda gigi dari bahan pinion. Dimana dari awal diameter lingkaran awal 70 mm, lalu dibuat roda gigi dengan jumlah alur sebanyak 15 buah, dengan modul sebesar 4.5, diameter tusuk sebesar 9 mm dan karakteristik kepala pembagi sebesar 40.
D =70
mm menjadi
:
Langkah Kerja:
§ Mengitung T terlebih dahulu setelah
diketahui diatas dengan cara:
Diket : DL = 70 mm, Z =
15, M = 4.5, T = 9 mm, N = 40
Ditanya : n = …………?
Jawab:
n =
|
N
|
=
|
40
|
= 2
|
10
|
Z
|
15
|
15
|
T
= 2,16 x M = 2. 16 x 4,5 = 9,7 = 9 mm
Dari hitungan diatas didapatkan kedalaman 9 mm dan
banyaknya kita memutar plat pembagi sebanyak 2,5 putaran.
a. Memasang Pinion pada mesin
frais, menghidupkan mesin frais
b. Memulai memfrais benda
kerja dengn cara membuat kedalaman sebanyak 2 mm agar menghasilkan hasil yang
diharapkan.
BAB 3
PENUTUP
PENUTUP
A.Kesimpulan dan Saran
1.Kesimpulan
Dalam pengoperasian mesin frais/milling kita dapat
membuat beberapa benda yang sesuai dengan kebutuhan, dikarenakan pada meja
mesin frais dapat diatur sesuai dengan keinginan/kebutuhan dalam membuat sebuah
benda. Disamping hal tersebut pisau dari mesin frais beragam yaitu:
§ Pisau mantel
§ Pisau roda gigi
§ Pisau sisi muka
§ Pisau alur T
§ Pisau sudut tunggal
§ Pisau alur
§ Pisau gergaji
§ Pisau jari
Hal tersebut yang menjadikan mesin frais
diklasifikasikan menjadi 3 jenis
2.Saran
Saya
menyarankan kepada pihak yang bersangkutan agar supaya
perkakasan yang berhubungan dengan mesin frais ,agar di
perbanyak ,agar setiap mahasiswa lebih leluasa dalam mengoperasikan mesin frais
tersebut. Dan dapat membuat daya kreativitas setiap mahasiswa tumbuh dengan
penu skil yang mendukung.sehingga dapat membuat sebuah universitas berkembang .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar